Selasa, 14 Oktober 2008

SMA Pangudi Luhur Siap Diakreditasi

Kesibukan guru dan karyawan 2 bulan ini, sangat terasa. Mereka menyipakan diri untuk melakukan persiapan untuk diakreditasi sekolah. sebenarnya masa kareditasi sekolah habis bulan maret 2009. Tapi bukan Br. Herman kalau tidak melakukan tindakan selangkah lebih maju. Maka sebelum puasa semua guru dan karyawan di gerakan untuk melakukan persiapan. Persiapan pertama ternyata salah, data bukti tidak seperti akreditasi tahun 2004/2005 yang sekolah SMA Pangudi Luhur Terakrediatsi A dengan nilai 85 koma sekian. tetapi jalan terus di lakuka karena guru-guru sudah mendapatkan momentum. sehingga segala yang munkin dilakukan ya di lakukan... kebanyakan mereka pulang sampai jam 16.15 bahakan lebih. hanya sebuah perjuangan mendapatkan pengakukan dari pemerintah. Mereka mulai mengumpulkan Analisi silabus, Silabus, analisis KKM, Perhitungan Hari efektif, program Tahunan, Program Semester, RPP, Soal Ulagan Harian, program Remidi, Soal Remidi, Soal Pengayaan, Analisis soal, Anailis Nilai Ulangan harian, Bukti buku PR yang ditandatangi Orang Tua, Bukti Tugas mandiri, Tugas Terstruktur, tugas Mandiri Tidak terstruktur. Kegiatan Praktikum, pengumpulan kliping, Hasil diskusi, perhitungan pelanggaran, nilai kecakapan hidup, nilai Etika dan moral, Nilai Psykomotorik, nilai afektif, Muatan Lokal. penggunaan Lab Komputer, lab IPA, Perpustakaan , akses media masa , akses internet.......... huh.............. banyak sekali.

Ketika semua itu di informasikan dan menurut instrumen akreditasi dengan mengacu VII Standar pendidikan di SMA. Rasanya "pecah ndase". ada 165 pertanyaan yang harus disiapkan, harus dijawab, harus bisa dibuktikan, dan harus bisa dipertanggungjabakan. Tapi sekali lagi momentum gerakan sudah bergulir tinggal menentukan arah yang benar saja. Tanpa berfikir waktu semua menyiapkan diri hingga pulang sampai larut-larut, bahkan libur idul fitri buukan liburan, tetapi menyiapakan diri, sesuai tugas dan kapasitanya masing masing.
Ada suami guru yang nyidir istrinya: " tempatmu libur ndak sih.... libur sama tidak ndak ada bedanya". Kalau istri dari Bapak-Bapak guru cuma bertanya: " kapan waktu untukku..... ?" waduh semua ndak bisa njawab. (sekali lagi janjane guru-guru SMA PL dua Akhir Agustus sampai 10 Oktober lagi puyeng). Kini masa itu telah berlalu. semua telah siap demeja dengan kekuatan dan kelemahan SMA Pangudi Luhur, dengansegala Daya Upaya dan tenaga yang telah tercurah. Katakanlah.... Puji Tuhan Kami siap di Akreditasi. Perjalanan sampai di dinas Kota. belum ada rekomendasi dari sana untuk di adakan visitasi. Tetapi jadwal sampai minggu ke IV kami siap.


Ait.......jangan salah selesai Akreditasi ini masih ada perjuangan lain. Sekolah SMA Pangudi Luhur Menjadi sekolah rintisan SSN ( sekolah standar Nasional). Harus berfikir mengenai sistem SKS untuk pembelajaran. Berarti harus memodifikasi kurikulum, silabus, Jam mengajar, Aturan, dan semua peraturan. Horo......... bukan main masalhnya. Beruntunglah SMA Pangudi Luhur KTSP sudah ada, Akredatisi Siap. coba bayangin bagi sekolah yang KTSP aja belum..... Akreditasi belum ngerti serumit sekarang weh.... edan edan nanti. dan saya juga melihat SMA negri aja ada yang belum KTSP. (catatan: tapi kok ya boleh jalan terus ya..... dasar anah). Ngak ding lha wong sekolah negri kan beda dengan swasta. swasta kan anak tiri, kesampingkan aja. ya toh....... pembaca. Katanya sih Patner pemeritah dalam pendidikan. tapi patner bojo tuwo..... diabiarkan hampir mati bahkan sampai kesejahteraanya ya...ngak? eh jadi ngeluh. Pasrahkan di hadirat Tuahn Saja Mana yang benar dan mana yang kurang tepat. hadiah dan Hukumannya kan nanti di kehidupan nanti. Hanti nurani mereka akan m,enjawab sendiri-sendiri.

Makanya jangan jadi guru sekolah swasta, ndak ada gaji ke 13, Ndak ada kenaikan gaji sesaui negri, ndak ada jaminan hari tua, beban mengajarnya banyak, Tuntutanya mengabdi dua tuan Pemeritah dan penguasa Yayasan. Satu tuntutanya begini satu tuntutanya begitu. Huh.....

Saya hanya menyatakan banyak sekolah swasta siap seperti tuntutan pemerintah, tapi ada sekolah Negri yang seperti semaunya sendiri tetap dibiarkan. Tapi anhenya Masyarakat pandanganya jelas ke negri itu, biaya murah berbeda dengan swasta yang menbiaya sendiri tetapi siap dalam segahal hal, dedikasi. Pembaca guru-guru sekolah kami bukan hanya nunut urip mengandalkan gaji, kalau ndakada uang ndak jalan. Ada semangat lain yang menghidupi kami. Kami mencoba, mengeliat semampu kami. Gaji adalah hadiah

Kami mohon doa dari semua pembaca, SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA masih dapat mewarisi dan mewariskan nilai-nilai kehidupan yang universil.

Kami siap, mengolah tantantangan jaman sesulit apapun. Semoga diatas melihat kesunguhan dan kesangupan kami untuk merubah nasib kami sendiri. sory.... agak in. inilah saring saya kali ini,

Tidak ada komentar: